6. Mengidentifikasi Audiens, Merancang Konten, dan Memilih Teknologi untuk Media Sosial
SOCIA MEDIA DAN BISNIS
Dheryl Mayllafayzha Chintya Zhein || Bisnis Digital 4/A1 || 23612090008
Mengidentifikasi Audiens, Merancang Konten, dan Memilih Teknologi untuk Media Sosial
1. Pengertian Konten Media Sosial dan Proses Pembuatannya
Konten media sosial adalah segala bentuk komunikasi teks, gambar, video, audio, atau kombinasi yang diproduksi khusus untuk menjangkau dan menggerakkan audiens di platform digital. Andrew Jenkins menyebut konten sebagai “diri digital” sebuah organisasi, karena inilah yang membentuk persepsi dan interaksi pengguna dengan merek .
Proses pembuatan konten dari ide hingga publikasi melibatkan beberapa langkah kunci:
-
Ideation: Memetakan tema besar sesuai pilar konten (misal edukasi, hiburan, promosi) berdasarkan kebutuhan audiens dan tujuan bisnis.
-
Perencanaan: Menyusun kalender editorial untuk memastikan keberlanjutan dan konsistensi frekuensi posting.
-
Produksi: Menghasilkan naskah, foto, atau video dengan memperhatikan kualitas teknis dan kesesuaian visual.
-
Optimasi: Menambahkan elemen SEO/hashtag, call-to-action, dan format yang sesuai (misalnya subtitle untuk video).
-
Penjadwalan & Publikasi: Memanfaatkan tools seperti Buffer atau Hootsuite agar konten tayang pada jam optimal secara otomatis.
-
Monitoring & Iterasi: Melacak metrik performa (engagement, reach, conversion) dan melakukan penyempurnaan konten berikutnya .
2. Konten Unggulan dan Batasan pada Berbagai Kanal
Setiap platform memiliki format yang “diutamakan” dan batasan teknis:
-
Instagram:
-
Konten Unggulan: Reels (video ≤ 90 detik), Stories interaktif (poll, Q&A), Carousel foto.
-
Batasan: Caption maksimal 2.200 karakter; Stories hanya tayang 24 jam kecuali di-Highlight .
-
-
Facebook:
-
Konten Unggulan: Live video (engagement tinggi), Group posts, Carousel ads.
-
Batasan: Organik jangkauannya menurun; idealnya tidak lebih dari 2–3 posting per hari .
-
-
TikTok:
-
Konten Unggulan: Video vertikal singkat (15–60 detik) dengan musik atau voice-over.
-
Batasan: Tren berubah cepat; butuh editing dinamis dan hook di 3 detik pertama .
-
-
LinkedIn:
-
Konten Unggulan: Artikel panjang, dokumen slide (PDF), video edukasi.
-
Batasan: Gaya lebih profesional; hindari bahasa terlalu informal atau clickbait .
-
-
YouTube:
-
Konten Unggulan: Long-form video (5–20 menit) yang mendalam.
-
Batasan: Butuh produksi lebih mahal; waktu edit dan rendering yang panjang .
3. Mengetahui Audiens sebagai Sasaran Konten
Menentukan audiens—“Your People” menurut Simon Mitchell—adalah kunci agar setiap konten tepat sasaran. Mahasiswa harus:
-
Membuat Persona: Gambaran fiktif yang mencakup demografi, minat, tantangan, dan kanal yang sering digunakan.
-
Segmentasi: Memilah audiens ke segmen kecil (misal “ibu muda usia 25–35 di perkotaan”) untuk konten yang sangat relevan.
-
Empati dan Riset: Melakukan survei singkat atau wawancara untuk memahami bahasa, kebiasaan menonton, dan jenis konten favorit mereka .
Dengan kenal karakter audiens, mahasiswa dapat menyesuaikan gaya bahasa, format, dan waktu publikasi agar engagement maksimal dan tujuan pemasaran tercapai.
4. Teknologi untuk Pembuatan Konten Media Sosial
Teknologi adalah enabler yang menjadikan ide konten nyata dan berdampak. Beberapa kategori utama:
-
Perangkat Keras (Hardware)
-
Smartphone dengan kamera ≥ 12 MP untuk foto dan video ringan.
-
Kamera mirrorless atau DSLR untuk produksi profesional.
-
Microphone eksternal dan ring light untuk kualitas audio-video yang superior.
-
-
Perangkat Lunak (Software & Apps)
-
Desain Grafis: Canva, Adobe Spark untuk membuat grafis dan template.
-
Video Editing: InShot, CapCut di mobile; Adobe Premiere Pro atau Final Cut Pro di desktop.
-
Audio Editing: Audacity atau Adobe Audition untuk podcast dan voice-over.
-
Scheduling Tools: Hootsuite, Buffer, Later untuk mengatur jadwal posting lintas platform.
-
-
AI-Assisted Tools
-
Penulisan: Jasper, Writesonic untuk draft caption dan copywriting.
-
Optimasi Gambar: Remove.bg untuk background removal, Upscale.ai untuk meningkatkan resolusi.
-
Analitik Otomatis: Sprout Social atau Socialbakers untuk insight performa konten secara real-time .
-
Dengan menguasai ekosistem teknologi ini, mahasiswa mampu memilih tool sesuai kebutuhan: apakah sekadar membuat konten cepat dengan smartphone, atau memproduksi materi berkualitas siaran televisi.
Sumber:
1. Post to Profit (https://drive.google.com/drive/u/0/mobile/folders/12NahHnvsooOgIU8ca8I62mvm-0NY2YHw)
2. Social media marketing (https://drive.google.com/drive/u/0/mobile/folders/1h9M-Fcnnx3MBR-poSgzrmOb6C3UKIU3R)
Komentar
Posting Komentar