1. Dasar-Dasar Media Sosial: Sejarah, Perkembangan, Manfaat, Karakteristik, Pemanfaatan, dan Dampaknya di Dunia Usaha

SOSIAL MEDIA DAN BISNIS

Dheryl Mayllafayzha Chintya Zhein || Bisnis Digital 4/A1 || 23612090008

Dasar-Dasar Media Sosial: Sejarah, Perkembangan, Manfaat, Karakteristik, Pemanfaatan, dan Dampaknya di Dunia Usaha



1. Sejarah dan Perkembangan Media Sosial

    Media sosial sebagai fenomena global dimulai dari kebutuhan manusia untuk terhubung secara digital. Cikal bakal media sosial muncul jauh sebelum istilah tersebut populer, diawali dari forum daring seperti bulletin board systems (BBS) dan kemudian berkembang ke platform yang lebih interaktif seperti Friendster, MySpace, hingga akhirnya muncul raksasa seperti Facebook, Twitter (sekarang X), Instagram, dan TikTok.

    Dalam buku Social Media Marketing for Business, Andrew Jenkins mencatat bahwa pada tahun 2008, Facebook bahkan belum menjadi platform nomor satu. MySpace saat itu memimpin, namun kemudian kalah bersaing karena tidak mampu beradaptasi. Evolusi ini menunjukkan bahwa media sosial bukan hanya tentang teknologi, melainkan kemampuan beradaptasi terhadap perilaku pengguna yang terus berubah.

    Simon Mitchell dalam Posts to Profits memperlihatkan sisi personal perkembangan media sosial: bagaimana seorang wirausaha bisa memulai dengan nol dan berkembang dengan belajar dari kesalahan, memanfaatkan platform yang tersedia, serta merespons kebutuhan audiens secara dinamis.

2. Manfaat Media Sosial

    Media sosial menawarkan manfaat besar bagi individu maupun organisasi. Bagi individu, ini adalah alat untuk ekspresi diri, jaringan sosial, dan pertukaran informasi. Bagi bisnis, media sosial membuka peluang besar dalam:

  • Pemasaran dan promosi: Memberikan ruang bagi brand untuk tampil dan berinteraksi langsung dengan audiens.

  • Pelayanan pelanggan: Respons cepat dan personal melalui komentar, pesan langsung, atau live chat.

  • Analisis pasar: Melalui fitur analytics dan social listening, perusahaan bisa mengetahui tren, sentimen, dan preferensi pasar.

  • Peningkatan brand awareness dan loyalitas pelanggan: Interaksi rutin dengan pengikut menciptakan hubungan yang lebih kuat dan bermakna.

    Mitchell menunjukkan bagaimana media sosial dapat menjadi mesin profit, bukan hanya platform eksistensi. Dengan strategi yang tepat, bahkan akun dengan pengikut sedikit bisa menghasilkan penjualan signifikan.

3. Karakteristik Media Sosial

Media sosial memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari media konvensional:

  • Interaktif: Komunikasi dua arah antara pengguna dan brand.

  • Real-time: Respons dan distribusi informasi berlangsung seketika.

  • Terbuka dan transparan: Informasi mudah disebarluaskan dan diperiksa oleh publik.

  • Berbasis komunitas: Pengguna membentuk kelompok atau komunitas berdasarkan minat bersama.

  • User-generated content: Konten didominasi oleh pengguna, bukan oleh institusi atau lembaga.

    Andrew Jenkins menyebutkan pentingnya "percakapan berharga" di media sosial bahwa keberhasilan tidak hanya bergantung pada iklan, tetapi pada kemampuan organisasi membangun interaksi yang berarti dengan komunitasnya.

4. Pemanfaatan Media Sosial dalam Dunia Usaha

Perusahaan menggunakan media sosial untuk berbagai tujuan strategis. Di antaranya:

  • Branding: Membangun citra merek melalui visual, cerita, dan kepribadian yang konsisten.

  • Content marketing: Mengedukasi dan menghibur audiens melalui video, artikel, dan infografis.

  • Lead generation: Menarik calon pelanggan melalui konten yang relevan dan call to action yang tepat.

  • Sales conversion: Mengarahkan audiens ke proses pembelian secara langsung dari platform (misalnya: melalui Instagram Shop atau TikTok Shop).

  • Customer support: Menyediakan dukungan langsung di platform seperti Twitter atau Facebook Messenger.

Jenkins juga menjelaskan konsep employee advocacy mendorong karyawan untuk menjadi duta brand di media sosial sebagai bentuk promosi yang otentik dan kredibel.

5. Dampak Media Sosial pada Berbagai Sektor Usaha

Media sosial telah memengaruhi berbagai sektor industri:

  • Retail & e-commerce: Platform seperti Instagram dan TikTok menjadi etalase digital yang mempercepat keputusan pembelian.

  • Pendidikan: Institusi menggunakan media sosial untuk promosi, diskusi ilmiah, dan penyebaran informasi akademik.

  • Kesehatan: Penyedia layanan kesehatan berbagi edukasi medis dan komunikasi darurat melalui media sosial.

  • Perbankan & keuangan: Brand menggunakan media sosial untuk edukasi keuangan, pelaporan layanan, dan kampanye literasi keuangan.

  • Pariwisata: Travel influencer dan user-generated content menghidupkan destinasi dan meningkatkan kunjungan wisata.

Mitchell menegaskan bahwa media sosial bukan tentang menjadi viral, tapi tentang membangun otoritas, kepercayaan, dan hubungan dengan audiens yang tepat dan itulah yang menggerakkan penjualan.



Sumber: 

1. Post to Profit (https://drive.google.com/drive/u/0/mobile/folders/12NahHnvsooOgIU8ca8I62mvm-0NY2YHw)

2. Social media marketing (https://drive.google.com/drive/u/0/mobile/folders/1h9M-Fcnnx3MBR-poSgzrmOb6C3UKIU3R)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

7. RANGKUMAN PERTEMUAN 1-6

2. Menganalisis Jenis-Jenis Sosial Media dan Menentukan Media Sosial yang Tepat